Tenun Lombok Jadi Sorotan dalam Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara ke-XXV di NTB

Mataram, NTB – Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara ke-XXV yang diadakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak hanya memamerkan inovasi teknologi terbaru, tetapi juga menonjolkan kekayaan budaya lokal, termasuk Tenun Lombok, yang menarik perhatian para peserta dari seluruh Indonesia.

Acara yang berlangsung pada 14-17 Juli 2024 ini menjadikan stan Tenun Lombok sebagai salah satu daya tarik utama. Keindahan dan keunikan kain tenun khas Lombok mengundang pujian dari banyak peserta, termasuk delegasi dari Kota Bengkulu.

Dewi Darma, salah satu peserta dari Bengkulu, menyampaikan kekagumannya terhadap corak dan warna khas Tenun Lombok yang memukau. Ia juga terkesan dengan harga tenun yang terjangkau dan berharap dapat mengadopsi strategi NTB dalam mempromosikan Tenun Lombok untuk diterapkan pada Batik Besurek khas Bengkulu.

“Kami sangat kagum dengan Tenun Lombok. Hampir setiap stan menampilkan produk ini sebagai unggulan. Harapannya, Batik Besurek dari Bengkulu juga bisa menjadi sepopuler Tenun Lombok yang digunakan di berbagai kesempatan,” ujar Dewi Darma saat menghadiri acara di Islamic Center Mataram, Rabu (17/7).

Selain memamerkan produk, para pengrajin Tenun Lombok juga memberikan edukasi tentang proses pembuatan, pemilihan warna, dan makna dari setiap motif. Para pengunjung diajak untuk memahami keunikan serta asal-usul tiap tenun, memperkaya wawasan budaya mereka.

“Kami senang dapat menjelaskan proses pembuatan Tenun Lombok kepada peserta. Ini merupakan langkah penting untuk melestarikan budaya dan memperkenalkan warisan leluhur kepada generasi muda dan masyarakat luas,” ujar Siti, seorang pengrajin tenun.

Penjabat Gubernur NTB, Dr. Hassanudin, dalam sambutannya mengapresiasi keberhasilan acara tersebut serta kontribusi NTB sebagai tuan rumah yang baik. Ia juga memberikan penghargaan kepada para inovator daerah yang telah menghadirkan berbagai solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Acara ini tidak hanya menampilkan inovasi, tetapi juga menjadi wadah diskusi untuk mencari solusi demi kesejahteraan masyarakat. Potensi dan kreativitas para inventor di NTB sungguh luar biasa,” tutup Dr. Hassanudin.