
Mataram – Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menerima audiensi dari International Organization for Migration (IOM) Indonesia, membahas pengelolaan migrasi yang aman, manusiawi, dan teratur. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis (31/10/2024), Sekda menyatakan dukungan penuh Pemprov NTB terhadap berbagai program IOM, terutama yang berfokus pada perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran asal NTB.
“Kami mendukung penuh IOM, sebuah organisasi di bawah naungan PBB, yang memiliki mandat untuk mempromosikan migrasi yang aman dan teratur demi kepentingan bersama,” ujar Lalu Gita.
Ia menjelaskan bahwa Pemprov NTB telah mengambil langkah konkret dalam mendukung pekerja migran, termasuk memberikan apresiasi kepada para pekerja migran sukses dan keluarganya. “Pekerja migran asal NTB harus mendapat perlindungan yang memadai serta hak atas upah layak untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H, memaparkan kerjasama antara Pemprov NTB dan IOM yang telah berlangsung cukup lama. Salah satu hasilnya adalah penyusunan modul orientasi prapemberangkatan bagi calon pekerja migran.
“Kami telah melaksanakan orientasi prapenempatan untuk calon pekerja sektor perkebunan sawit di Malaysia. Saat ini, kami sedang merekrut 4.000 tenaga kerja dari total 8.000 job order untuk wilayah Kuala Lumpur,” jelas Gede Putu Aryadi.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap pekerja migran, Pemprov NTB berencana mengadakan berbagai kegiatan pada Hari Migran Internasional, 18 Desember 2024. Acara ini mencakup lomba menulis bertema “Sukses Pekerja Migran”, yang diharapkan dapat menginspirasi masyarakat NTB.
Sementara itu, National Program Officer IOM Indonesia, Syafira Ayu Nindya, menyoroti pentingnya tata kelola migrasi yang baik. Program yang diimplementasikan IOM bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam menegakkan hak asasi manusia dan melindungi pekerja migran.
“Harapannya, salah satu kabupaten atau desa di NTB dapat menjadi model kampanye tata kelola migrasi dan perlindungan pekerja migran Indonesia,” ujarnya.
Kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup pekerja migran NTB serta menjadikan NTB sebagai contoh tata kelola migrasi yang sukses di tingkat nasional.