
Palangka Raya – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, hadir dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VII KORPRI Tingkat Nasional yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin malam, 4 November 2024.
Acara yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, ini akan berlangsung hingga 10 November 2024. Gelaran MTQ KORPRI tahun ini mencatatkan sejarah sebagai yang terbesar, dengan 89 kafilah dari 54 Kementerian/Lembaga serta 35 Provinsi, melibatkan lebih dari 1.700 peserta dan ofisial.
Dalam kesempatan tersebut, Miq Gite—sapaan akrab Sekda NTB—memberikan motivasi kepada 16 anggota kafilah NTB yang turut bersaing di ajang bergengsi ini. Ia mendorong mereka untuk memberikan performa terbaik guna membawa nama harum daerah.
“Berikan yang terbaik untuk NTB. Semangat, dan jangan lupa untuk menjaga kesehatan selama mengikuti lomba ini,” pesan Miq Gite.
Tak hanya memberikan semangat, Miq Gite juga menyempatkan diri mengunjungi stand UMKM Provinsi NTB yang turut meramaikan acara tersebut. Stand UMKM NTB memamerkan berbagai produk unggulan seperti mutiara, kuliner khas, dan kerajinan tangan, yang menarik perhatian para pengunjung.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, dalam laporannya mengungkapkan apresiasinya terhadap besarnya partisipasi dalam MTQ kali ini.
“Alhamdulillah, MTQ KORPRI tahun ini menjadi yang terbesar, dan kami sangat bangga atas antusiasme peserta serta tuan rumah,” ujarnya.
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, juga mengungkapkan kebanggaannya karena daerahnya terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ VII KORPRI ini.
“Kami merasa terhormat dan siap mendukung penuh keberhasilan acara ini,” ungkapnya.
Kehadiran NTB dalam ajang ini tidak hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga turut mempromosikan potensi daerah melalui stand UMKM, yang diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi produk lokal untuk dikenal masyarakat nasional.