
Analisis-NTB: Mataram, Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 dengan tema “Memori Era Revolusi: Museum Hebat, Indonesia Kuat” pada Rabu (15/1/2025). Acara ini diharapkan menjadi momentum untuk mengukuhkan langkah Museum NTB meraih status museum grade A, yang salah satunya bergantung pada koleksi manuskrip kuno.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Dr. Aidy Furqon, yang mewakili Sekretaris Daerah, menggarisbawahi pentingnya koleksi manuskrip kuno sebagai syarat utama menuju grade A. “Manuskrip kuno yang dimiliki museum harus dikenalkan lebih luas kepada masyarakat sebagai layanan edukatif,” ujar Aidy di gedung Museum Negeri NTB di Mataram.
Aidy juga menekankan peran museum sebagai tempat merekam sejarah, yang mampu membangkitkan memori kolektif masyarakat terhadap perjalanan daerah dan romantisme masa lalu. Menurutnya, Museum NTB terus berkembang, baik dalam layanan maupun partisipasi di pameran internasional, seperti Islamic Arts Biennale di Jeddah, Arab Saudi.
Komitmen Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Depan
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, menegaskan bahwa museum ini berkomitmen menjadi jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dengan koleksi sebanyak 7.714 item yang mencakup berbagai kategori, mulai dari Numismatika hingga Arkeologika, Museum NTB mencerminkan kekayaan budaya Nusa Tenggara Barat.
“Momentum ini kami gunakan untuk menghidupkan museum di tengah masyarakat melalui inovasi program seperti ‘Kotaku Museumku Kampungku Museumku’. Ini langkah kami melestarikan budaya dan sejarah di tingkat lokal,” jelas Ahmad.
Ahmad juga menyoroti peran Museum NTB dalam mempromosikan identitas budaya daerah di kancah internasional, sekaligus berharap perayaan HUT ke-43 ini dapat memperkuat semangat museum sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Perayaan Bernuansa Sejarah dan Kreativitas
Sebagai bagian dari perayaan, Museum NTB menyelenggarakan fashion show bertema era revolusi. Para peserta tampil dalam kostum khas yang menonjolkan nuansa sejarah, menegaskan esensi museum sebagai tempat pelestarian budaya dan sejarah.
Memasuki usia hampir setengah abad, Museum NTB terus berinovasi untuk memperkuat eksistensinya, baik di tingkat lokal maupun internasional. Dengan tema besar yang diusung tahun ini, museum berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat NTB dan Indonesia secara keseluruhan.