
Analisis-NTB: Sumbawa – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, menghadiri kegiatan panen Bawang Merah bersama para petani di Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, pada Rabu (24/1/2025). Acara ini menjadi momen istimewa untuk mengapresiasi kerja keras petani setempat yang berhasil meningkatkan produksi di tengah berbagai tantangan, seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga pasar.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi di sektor pertanian. Menurutnya, pemanfaatan teknologi modern, pola tanam yang tepat, hingga pemasaran yang strategis adalah kunci utama untuk menghadapi tantangan global dan memastikan keberlanjutan pertanian.
“Inilah yang disebut inovasi. Kita harus mampu beradaptasi dengan segala perkembangan yang ada, baik dari segi teknologi, pola tanam, hingga pemasaran. Ini yang akan membuat kita lebih kuat dan maju,” ujar Pj Gubernur dengan optimisme.
Selain memberikan sambutan, Pj Gubernur Hassanudin juga ikut terjun langsung ke lahan untuk memanen dan menanam Bawang Merah bersama para petani. Didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Karo Adpim, Forkopimda Kabupaten Sumbawa, serta para petani Desa Lopok, acara ini berjalan penuh kehangatan dan semangat kolaborasi.
Bawang Merah: Komoditas Unggulan NTB
Pj Gubernur menyoroti potensi besar Bawang Merah dari Sumbawa sebagai komoditas unggulan NTB. Ia mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi demi mendukung para petani dan menyelesaikan tantangan yang dihadapi.
“Kolaborasi bukan berarti mengambil alih peran, tetapi bekerja bersama-sama untuk mencari solusi atas setiap persoalan. Bawang Merah Sumbawa memiliki potensi besar yang harus terus kita optimalkan,” tandasnya.
Keberhasilan di Tengah Tantangan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si, menjelaskan bahwa selama ini petani hanya menanam Bawang Merah di musim kemarau. Namun, berkat program Sekolah Lapang Tematik Bawang Merah, mereka berhasil membudidayakan tanaman ini di musim hujan dengan hasil yang memuaskan, meski dihadapkan pada risiko serangan virus layu.
“Petani kami kini berani menanam di musim hujan. Dengan bimbingan teknis, mereka mampu mengatasi tantangan seperti virus layu yang sering menyebabkan gagal panen,” ujarnya.
Salah satu anggota Kelompok Tani, Syamsudin, menyampaikan rasa syukur atas perhatian Pj Gubernur yang hadir langsung di tengah-tengah mereka. Ia berharap dukungan pemerintah dapat terus ditingkatkan, khususnya dalam penyediaan alat pertanian seperti traktor roda empat untuk mempermudah pembuatan bedeng tanam.
“Kami berterima kasih atas perhatian Pj Gubernur. Kami berharap pemerintah terus mendukung kami, terutama untuk kemudahan dalam pembuatan bedeng dan penyediaan alat-alat pertanian,” harapnya.
Pertanian Sebagai Pilar Kemajuan
Panen Bawang Merah di Lopok ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi mampu membawa perubahan positif di sektor pertanian. Dengan semakin luasnya area tanam dan meningkatnya hasil produksi, Sumbawa terus menunjukkan potensi besar sebagai salah satu daerah penghasil Bawang Merah unggulan di NTB.
Pj Gubernur NTB berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus mengembangkan inovasi dan memperkuat kemitraan di sektor pertanian, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pertanian di masa depan.